Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah salah satu masalah kesehatan yang masih sering disalahpahami, bahkan dianggap tabu untuk dibicarakan. Padahal, memahami risiko dan langkah pencegahan PMS sangat penting demi menjaga kesehatan diri sendiri dan pasangan.

PAFI KAB. LANDAK (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat, termasuk remaja dan orang dewasa, mengenai pentingnya mengenali gejala, risiko penularan, serta cara mencegah penyakit menular seksual dengan bijak dan bertanggung jawab.

Apa Itu Penyakit Menular Seksual?

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Beberapa jenis PMS yang umum meliputi:

  • HIV/AIDS

  • Sifilis

  • Gonore

  • Klamidia

  • Herpes genital

  • HPV (Human Papillomavirus)

PMS bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau orientasi seksual. Bahkan, dalam banyak kasus, seseorang bisa terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun, yang justru membuat penularan lebih sulit dikendalikan.

Risiko Penularan yang Perlu Diwaspadai

PAFI KAB. LANDAK mengingatkan bahwa risiko tertular PMS meningkat jika:

  1. Berhubungan seksual tanpa kondom
    Ini merupakan faktor risiko paling umum karena kontak langsung dengan cairan tubuh meningkatkan peluang infeksi.

  2. Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
    Makin banyak pasangan, makin tinggi kemungkinan terpapar virus atau bakteri penyebab PMS.

  3. Tidak melakukan tes kesehatan secara berkala
    Seseorang bisa menularkan PMS meskipun tidak merasa sakit atau tidak menunjukkan gejala.

  4. Berbagi alat suntik atau barang pribadi seperti pisau cukur
    Penularan HIV dan hepatitis B/C bisa terjadi melalui darah yang menempel pada alat tersebut.

  5. Kurangnya edukasi seksual sejak dini
    Minimnya informasi yang benar menyebabkan banyak orang melakukan hubungan seksual tanpa memahami konsekuensinya.

Gejala yang Perlu Dikenali

Sebagian besar PMS bisa tidak bergejala, namun beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Luka, bintil, atau ruam di area genital

  • Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil

  • Keputihan tidak normal (pada wanita)

  • Keluarnya cairan dari penis (pada pria)

  • Pembengkakan di area selangkangan

  • Demam atau kelelahan yang tidak jelas penyebabnya

Jika mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Langkah Pencegahan yang Disarankan PAFI

Sebagai bagian dari edukasi publik, PAFI KAB. LANDAK menyarankan beberapa langkah sederhana yang bisa membantu menurunkan risiko tertular PMS:

  1. Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual
    Kondom adalah alat pelindung terbaik yang bisa mencegah penularan sebagian besar PMS.

  2. Setia pada satu pasangan seksual yang sehat
    Hubungan monogami dengan pasangan yang telah diuji kesehatannya dapat mengurangi risiko penularan.

  3. Lakukan skrining kesehatan secara rutin
    Tes PMS sangat disarankan, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual. Konsultasikan dengan apoteker atau tenaga medis untuk informasi lebih lanjut.

  4. Dapatkan vaksinasi jika tersedia
    Vaksin HPV dan hepatitis B dapat membantu mencegah infeksi serius yang disebabkan oleh virus.

  5. Hindari penggunaan narkoba dan berbagi jarum suntik
    Ini adalah salah satu jalur penularan HIV yang sangat berisiko.

  6. Tingkatkan edukasi seksual di lingkungan keluarga dan sekolah
    Edukasi yang benar sejak dini akan membentuk pola pikir sehat mengenai seksualitas dan pencegahan penyakit.

Peran PAFI dalam Edukasi Masyarakat

Sebagai organisasi profesi farmasi, PAFI tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga aktif dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. PAFI KAB. LANDAK secara aktif mendukung kegiatan penyuluhan dan kampanye edukatif di berbagai komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan seksual.

Melalui kerja sama lintas sektor, termasuk dengan dinas kesehatan dan lembaga pendidikan, PAFI berharap masyarakat lebih terbuka terhadap informasi yang benar mengenai PMS dan tidak lagi menganggapnya sebagai isu yang tabu.

Menjaga kesehatan seksual adalah bagian dari tanggung jawab setiap individu. Dengan mengenali risiko, memahami gejala, dan menerapkan langkah pencegahan, kita bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai.

PAFI KAB. LANDAK mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak ragu mencari informasi dari sumber yang terpercaya, dan menjadikan kesehatan seksual sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara menyeluruh. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan edukasi adalah kunci utamanya.